Facebook SDK

Catatan baru kemudian ditambahkan ke file perintah produksi untuk mensahkan produksi barang yang ditentukan. Pada saat yang sama, catatan-catatan baru ditambahkan ke file barang dalam proses untuk mengakumulasi data biaya. Daftar operasi yang akan dilakukan ditampilkan untuk bengkel kerja terkait. Perintah yang terkait juga dikirimkan ke interface CIM untuk menuntun operasi mesin terkomputerisasi dan robot. Terakhir, permintaan bahan baku  akan dikirim ke bagian penyimpanan persediaan untuk mengotorisasi pelepasan bahan baku ke bagian produksi.

Sistem yang diperlihatkan di Gambar 13-7 dapat digunakan untuk mengimplementasikan baik sistem perhitungan biaya berdasarkan proses maupun pesanan.

Gambar 13-7 Sistem Informasi Siklus Produksi On Line
Gambar 13-7 Sistem Informasi Siklus Produksi On Line

Kedua sistem tersebut membutuhkan akumulasi data mengenai empat jenis biaya: bahan baku, tenaga kerja langsung, mesin dan peralatan, serta overhead pabrik. Pilihan perhitungan biaya berdasarkan pesanan atau proses hanya mempengaruhi metode yang digunakan untuk membebankan biaya-biaya tersebut ke produk, bukan pada metode pengumpulan data. Mari kita mempelajari bagaimana keempat kategori data biaya ini dikumpulkan.


Materi sebelum dan sesudahnya silahkan cek

  1. Tinjauan sejarah mengenai Siklus produksi
  2. AKTIVITAS-AKTIVITAS SIKLUS PRODUKSI pada Sistem Informasi Akuntansi
  3. Jenis-jenis Sistem Akuntansi Biaya dalam Sistem Informasi Akuntansi
  4. Tujuan, Ancaman, Dan Prosedur Pengendalian untuk siklus produksi
  5. Ketidakefisienan Dalam Operasi Produksi Juga Mengakibatkan Kenaikan Beban
  6. Kebutuhan Informasi Siklus Produksi Dan Model Data Sistem Informasi Akuntansi
  7. Manfaat dari sistem activity-based costing-ABC dalam Sistem Informasi Akuntansi
  8. Cara Membaca diagram E-R dalam Sistem Informasi Akuntansi
  9. Manfaat model data serta Ringkasan Dan Kesimpulan Kasus Sistem Informasi Akuntansi

Bahan Baku

Ketika produksi dimulai, pengeluaran permintaan bahan baku memicu debit barang dalam proses untuk bahan baku yang dikirim ke bagian produksi. Apabila bahan baku tambahan dibutuhkan, debit tambahan akan dilakukan pada barang dalam proses.

Sebaliknya, barang dalam proses akan dikredit untuk bahan baku yang tidak digunakan dan dikembalikan ke persediaan. Sebagian besar bahan baku diberi kode garis agar data penggunaan dapat dikumpulkan dengan cara memindai produk tersebut ketika dilepaskan dari, atau dikembalikan ke persediaan. Sta£ administrasi bagian persediaan menggunakan terminal on-line untuk memasukkan data penggunaan bagi barang yang tidak diberi kode garis.


Tenaga Kerja Langsung

Dahulu, banyak perusahaan masih menggunakan dokumen kertas yang disebut: kartu waktu kerja untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas tenaga kerja. Dokumen ini mencatat jumlah waktu yang digunakan seorang pekerja untuk setiap tugas pekerjaan tertentu. Kini, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 13-7, para pekerja memasukkan data ini dengan menggunakan terminal on-line di setiap bengkel kerja pabrik. Cuma meningkatkan efisiensi proses, perusahaan mempertimbangkan untuk berganti ke kartu identifikasi berkode, yang harus digesekkan para pekerja ke alat pembaca kartu atau pemindai kode garis ketika mereka memulai dan mengakhiri tugas apa pun.

Penghematan waktu dengan menggunakan kode garis untuk mengotomatiskan pengumpulan data dapat signifikan. Contohnya, Consolidated Diesel Company, sebuah  perusahaan bersama antara Cummings Engine Company dan J.I. Case, menemukan bahwa menggunakan pemindai kode garis untuk mengambil data mengenai penggunaan bahan baku dan operasi tenaga kerja menghemat sekitar 12 detik per bengkel kerja, hingga menghasilkan peningkatan permanen sebesar 15 persen atas produktivitas.


Materi sebelum dan sesudahnya silahkan cek

  1. Tinjauan sejarah mengenai Siklus produksi
  2. AKTIVITAS-AKTIVITAS SIKLUS PRODUKSI pada Sistem Informasi Akuntansi
  3. Jenis-jenis Sistem Akuntansi Biaya dalam Sistem Informasi Akuntansi
  4. Tujuan, Ancaman, Dan Prosedur Pengendalian untuk siklus produksi
  5. Ketidakefisienan Dalam Operasi Produksi Juga Mengakibatkan Kenaikan Beban
  6. Kebutuhan Informasi Siklus Produksi Dan Model Data Sistem Informasi Akuntansi
  7. Manfaat dari sistem activity-based costing-ABC dalam Sistem Informasi Akuntansi
  8. Cara Membaca diagram E-R dalam Sistem Informasi Akuntansi
  9. Manfaat model data serta Ringkasan Dan Kesimpulan Kasus Sistem Informasi Akuntansi

Mesin dan Peralatan

Ketika perusahaan mengimplementasikan CIM untuk mengotomatisasi proses produksi, proporsi yang lebih besar dari biaya berhubungan dengan mesin dan peralatan yang digunakan untuk membuat produk tersebut. Data mengenai penggunaan mesin dan peralatan dikumpulkan di setiap tahap proses produksi, sering kali untuk sekaligus mendapatkan data tentang biaya tenaga kerja. Contohnya, ketika para pekerja mencatat aktivitas mereka di bengkel kerja tertentu, sistem tersebut dapat juga mencatat informasi yang mengidentifikasi mesin dan peralatan yang digunakan serta durasi setiap penggunaan.

Overhead Pabrik

Biaya produksi yang tidak secara ekonomis layak untuk ditelusuri secara langsung ke pekerjaan atau proses tertentu, dianggap sebagai overhead pabrik. Contohnya meliputi biaya penggunaan air, listrik, dan utilitas lainnya; perlengkapan lain-lain; sewa, asuransi, dan pajak gedung untuk pabrik; serta gaji supervisor pabrik. Sebagian besar dari biaya­biaya ini dikumpulkan melalui sistem informasi siklus pengeluaran, dengan pengecualian gaji supervisor, yang diproses dalam sistem informasi siklus sumber daya manusia 

Para akuntan dapat memainkan peran penting dalam mengendalikan biaya overhead dengan hati-hati menilai bagaimana perubahan bauran produk dapat mempengaruhi total overhead pabrik. Akan tetapi, mereka harus melakukan lebih dari hanya mengumpulkan data dan mengidentifikasi faktor-faktor dasar yang menggerakkan perubahan biaya total. Informasi ini kemudian dapat digunakan untuk menyesuaikan  rencana produksi dan tata letak pabrik.


Menghitung Aktiva Tetap

Sejauh ini, kita telah memusatkan perhatian untuk menghitung biaya yang berhubungan dengan pembuatan persediaan. SIA juga dapat mengumpulkan informasi mengenai gedung, pabrik, dan peralatan yang digunakan dalam siklus produksi. Bahkan, aktiva tetap semacam ini mewakili bagian yang signifikan dari total aktiva banyak perusahaan, dan karenanya merupakan hal yang penting untuk mengawasi investasi ini.

Aktiva tetap harus diberi kode garis untuk memungkinkan pembaruan yang cepat dan periodik atas database aktiva tetap. Paling tidak, setiap organisasi harus memelihara informasi berikut ini mengenai setiap aktiva tetap: nomor identifikasi, nomor seri, lokasi, biaya, tanggal pembelian, nama dan alamat penjual, perkiraan umur ekonomi, perkiraan nilai sisa, metode depresiasi, depresiasi sampai akhir, perbaikan dan jasa perawatan yang dilakukan. Perusahaan harus dengan hati-hati mengawasi investasi dalam mesin, pabrik, dan gedung, seperti juga pelepasan aktiva semacam ini.



Post a Comment

Berkomentar sesuai dengan judul blog ini yah, berbagi ilmu, berbagi kebaikan, kunjungi juga otoriv tempat jual aksesoris motor dan mobil lengkap

Lebih baru Lebih lama