Facebook SDK

Apa bedanya rangkaian Seri dan Paralel?, Berikut penjelasannya.
Mungkin jika dilihat dari susunan Rangkaian Seri dan Paralel, maka kita dapat dengan mudah mengetahui perbedaannya, namun sebenarnya perbedaan yang perlu kita ketahui disini adalah bagaimana perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel dilihat dari jenis komponen yang digunakan.
Sebelum kita membahas apa sebenarnya Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel, sebaiknya kita memahami Pengertiannya dari Rangkaian Seri dan Paralel terlebih dahulu.
  • Rangkaian Seri
Beberapa Komponen Listrik yang tersusun secara berurutan (berderet) dan dihubungkan satu dengan lainnya dalam satu rangkaian tertutup, dan menyebabkan aliran rangkaian tersebut harus melewati satu komponen terlebih dahulu sebelum dialirkan pada komponen selanjutnya

  • Rangkaian Paralel
Beberapa Komponen Listrik yang tersusun secara Sejajar dan dihubungkan satu dengan lainnya dalam beberapa rangkaian tertutup, sehingga masing-masing komponen akan membentuk cabang pada rangkaian tersebut.


Mengenal Rangkaian Seri dan Paralel, serta penjelasannya

Mungkin jika dilihat dari susunan Rangkaian Seri dan Paralel Mengenal Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel
Mengenal Rangkaian Seri dan Paralel

Untuk lebih memahami perbedaan antara Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel, terlebih dahulu kita harus mengetahui untuk apa rangkaian ini digunakan, karena masing-masing Rangkaian ini akan memberikan hasil dan fungsi yang berbeda sesuai dengan Komponen yang digunakan.


Rangkaian Seri dan Paralel pada Resistor (Hambatan)

  • Rangkaian Seri pada Resistor
Jika beberapa Resistor dihubungkan secara Seri dalam suatu rangkaian, maka Nilai Hambatan Total yang dihasilkan adalah sama dengan hasil Penjumlahan seluruh Resistor.
Rt = R1 + R2 + R3 +.......dst

Sebagai contoh:
Jika 3 buah Resistor dengan nilai hambatan masing-masing adalah 2 Ohm, dihubungkan secara Seri, maka Total hambatan yang dihasilkan, adalah:
  • Rt = R1 + R2 + R3
  • Rt = 2 + 2 + 2
  • Rt = 6 Ohm

  • Rangkaian Paralel pada Resistor
Jika beberapa Resistor dihubungkan secara Paralel dalam suatu rangkaian Listrik, maka Nilai Hambatan Total yang dihasilkan akan lebih kecil dibanding Penjumlahan seluruh Resistor.
Rt < (R1 + R2 + R3 +.......dst)

Sebagai contoh:
Jika 3 buah Resistor dengan nilai hambatan masing-masing adalah 2 Ohm, dihubungkan secara Paralel, maka Total hambatan yang dihasilkan, adalah:
  • Rt = 1 : (1/R1 + 1/R2 + 1/R3 +.......dst)
  • Rt = 1 : (½ + ½ + ½)
  • Rt = 1 : 3/2
  • Rt = ⅔ Ohm



Rangkaian Seri dan Paralel pada Lampu (Alat Listrik)

  • Rangkaian Seri pada Lampu
Jika beberapa Lampu dihubungkan secara Seri, maka akan menyebabkan Masing-masing Lampu mendapatkan Besar tegangan yang lebih kecil dibanding dengan Tegangan Sumber pada Rangkaian tersebut, dan tentunya akan mengakibatkan Lampu menjadi Redup.

Sebagai Contoh:
Jika 4 buah Lampu dengan Daya (Watt) yang sama, dihubungkan secara seri, kemudian diberi tegangan sebesar 220Volt, maka masing-masing lampu hanya menerima tegangan sebesar 55Volt (hasil dari 220Volt : 4).

Jika lampu yang digunakan adalah Lampu 220Volt, maka Lampu tersebut akan menjadi Redup karena hanya mendapatkan tegangan sebesar 55Volt.

Selain itu, kekurangan dari rangkaian Seri pada lampu adalah, jika salah satu Lampu putus akan menyebabkan Rangkaian terputus, dan seluruh lampu ikut padam.

Kelebihan rangkaian Seri, Anda dapat menyalakan Lampu 12Volt dengan Tegangan 220Volt, dengan cara membuat Rangkaian Seri sebanyak 18 buah Lampu 12 Volt, dan diberi tegangan 220 Volt, sehingga masing-masing lampu akan mendapat tegangan 12,2Volt (220Volt : 18)

Selain itu, rangkaian Seri lebih mudah dibuat, dan membutuhkan lebih sedikit Kabel dibanding rangkaian Paralel.


  • Rangkaian Paralel pada Lampu
Jika beberapa Lampu dihubungkan secara Paralel, maka Masing-masing Lampu akan mendapatkan besar Tegangan yang sama dengan Tegangan Sumber, Namun tidak tertutup kemungkinan akan terjadi Drop Voltage (Tegangan turun) jika beban lampu dalam rangkaian tersebut semakin besar.

Sebagai contoh:
Jika 4 buah Lampu dengan Daya (Watt) yang sama, dihubungkan secara Paralel, kemudian diberi tegangan sebesar 220Volt, maka masing-masing lampu tetap mendapatkan Tegangan sebesar 220Volt.

Kelebihan Rangkaian Paralel adalah, meski salah satu Lampu Putus, Lampu yang lainnya akan tetap menyala, karena masing-masing Lampu memiliki rangkaian tertutup dan langsung menerima Sumber tegangan.


Rangkaian Seri dan Paralel pada Baterai (Sumber Listrik)

  • Rangkaian Seri pada Baterai (Sumber Listrik)
Jika beberapa Baterai (Sumber Listrik) dihubungkan secara Seri, maka akan menghasilkan Tegangan Total yang besarnya sama dengan penjumlahan tegangan seluruh baterai, namun total Arus yang dapat dihasilkan adalah nilai rata-rata dari arus seluruh baterai yang digunakan.

Sebagai contoh:
Jika 4 buah Baterai Aki dengan spesifikasi 12Volt , 32Ah, dihubungkan secara seri, maka akan menghasilkan tegangan Total sebesar 48 Volt (hasil dari 4 x 12Volt), sedangkan besar Arus yang dapat dikeluarkan seluruh Baterai Aki tersebut adalah 32Ah, hasil dari (32Ah + 32Ah + 32Ah + 32Ah) : 4.

  • Rangkaian Paralel pada Baterai (Sumber Listrik)
Jika beberapa Baterai (Sumber Listrik) dihubungkan secara Paralel, maka akan menghasilkan Tegangan yang tetap, dengan catatan masing-masing Baterai memiliki besar tegangan yang sama.
Sedangkan besar Arus yang dapat dihasilkan adalah sama dengan penjumlahan seluruh Arus Baterai yang digunakan.

Sebagai contoh:
Jika 4 buah Baterai Aki dengan Spesifikasi 12Volt, 32Ah, dihubungkan secara Paralel, maka akan menghasilkan Tegangan Total sebesar 12Volt (Tetap), sedangkan Total Arus yang dapat dihasilkan adalah 128Ah (hasil dari 32Ah x 4).

Begitu juga dengan beberapa Generator (Genset) yang dihubungkan secara Paralel, namun untuk melakukan sistem Paralel pada Genset memiliki beberapa Syarat-syarat tertentu.

Post a Comment

Berkomentar sesuai dengan judul blog ini yah, berbagi ilmu, berbagi kebaikan, kunjungi juga otoriv tempat jual aksesoris motor dan mobil lengkap

Lebih baru Lebih lama