Facebook SDK

Pengamatan atas atribut model data yang diperlihatkan dalam Gambar 13-8 menunjukkan bahwa model data secara efektif mengintegrasikan baik ukuran keuangan maupun nonkeuangan dari aktivitas siklus produksi. Jadi, model data REA memberikan para manajer akses ke data biaya keuangan tradisional yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja dan ke data operasi yang dapat digunakan untuk merencanakan perubahan dalam metode produksi. 

Contohnya, manajemen dapat dengan mudah menelusuri selisih yang terakit dengan penggunaan bahan baku, aktivitas tenaga kerja, dan operasi mesin. Analisis entitas daftar bahan baku dapat mengidentifikasi komponen mana yang digunakan hanya untuk beberapa barang jadi. Informasi ini kemudian dapat digunakan untuk mengeksplorasi kemungkinan perubahan desain yang akan menggunakan lebih banyak komponen bersama. Sebagai tambahan, model data yang diperlihatkan dalam Gambar 13-8 mendukung perhitungan biaya berdasarkan aktivitas karena model tersebut mengambil data kinerja serta biaya berdasarkan setiap penggerak biaya (operasi pekerjaan, operasi mesin, dan pengeluaran bahan baku).

Gambar 13-8 bisa di cek pada post

Gambar 13-9 memperlihatkan kelebihan lain model data REA: kemampuan untuk dengan mudah berbagi data di antara siklus pendapatan, pengeluaran, produksi, dan sumber daya manusia. Jadi, ketika sebuah pesanan pelanggan baru diterima, sistem tersebut dapat dengan cepat memeriksa tingkat persediaan saat ini. Apabila produksi tambahan diperlukan untuk memenuhi pesanan tersebut, data tersebut akan segera diteruskan ke modul perencanaan dan penjadwalan, dan kemudian kebutuhan atas tenaga kerja dapat ditentukan. 


Materi sebelum dan sesudahnya silahkan cek
  1. Tinjauan sejarah mengenai Siklus produksi
  2. AKTIVITAS-AKTIVITAS SIKLUS PRODUKSI pada Sistem Informasi Akuntansi
  3. Jenis-jenis Sistem Akuntansi Biaya dalam Sistem Informasi Akuntansi
  4. Tujuan, Ancaman, Dan Prosedur Pengendalian untuk siklus produksi
  5. Ketidakefisienan Dalam Operasi Produksi Juga Mengakibatkan Kenaikan Beban
  6. Kebutuhan Informasi Siklus Produksi Dan Model Data Sistem Informasi Akuntansi
  7. Manfaat dari sistem activity-based costing-ABC dalam Sistem Informasi Akuntansi
  8. Cara Membaca diagram E-R dalam Sistem Informasi Akuntansi
  9. Manfaat model data serta Ringkasan Dan Kesimpulan Kasus Sistem Informasi Akuntansi


Informasi ini dibagi dengan sistem manajemen sumber daya manusia untuk mengidentifikasi kebutuhan mempeketjakan pegawai sementara atau menjadwalkan lembur. Pada saat yang sama, informasi dalam daftar bahan baku digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan bahan baku; data dikirim ke sistem pengendalian persediaan, yang akan membandingkannya dengan tingkat persediaan saat ini, dan jika perlu, membuat pesanan pembelian untuk meminta barang terse but. Jadi, model data yang didesain dengan baik akan memfasilitasi integrasi berbagai sistem informasi perusahaan agar dapat secara optimal merespons pesanan baru dari pelanggan.

Manfaat koordinasi dan berbagi informasi seperti ini dapat sangat dramatis. Contohnya, Foxboro, sebuah produsen pengendalian proses dan sistem untuk penyulingan minyak dan bahan kimia, memotong waktu siklus produksinya dari 16 minggu menjadi 6 minggu setelah mengimplementasikan database siklus produksi yang terintegrasi. 

Software baru tersebut memungkinkan bagian desain, teknis, pembelian, dan produksi untuk berbagi berbagai jenis data, termasuk informasi mengenai spesifikasi produk, status pesanan pembelian, dan jadwal produksi. Dengan informasi yang lebih akurat dan tepat waktu, semua penundaan dalam jadwal produksi tidak akan ada. Selain itu, akan lebih mudah untuk menyesuaikan jadwal produksi sebagai respons atas perubahan permintaan dari pelanggan. Selanjutnya, pengurangan waktu siklus tersebut tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga mengurangi tingkat persediaan barang dalam proses sebanyak 76 persen.

Akan tetapi, untuk mendapatkan manfaat ini, sangat tergantung dari akurasi informasi dalam model data, yang berarti bahwa, di dalam lingkungan database, edit entri data dan pengendalian pembaruan database sangatlah penting. Bahkan, akurasi, atau ketidaktepatan, dapat menimbulkan biaya yang mahal. Contohnya, Elizabeth Venko mengingat bacaan yang menyebutkan bahwa Red Devil, sebuah produsen peralatan dan perlengkapan untuk pembuatan model ulang rumah mandiri, secara rutin menumpuk persediaan karena tidak mempercayai akurasi angka persediaannya. Setelah mengimplementasikan sistem database terintegrasi yang secara akurat menelusuri persediaan, Red Devil mampu mengurangi persediaan sebanyak $2 juta. Elizabeth mengira-ngira apakah peningkatan akurasi atas database siklus produksi AOE dapat memberikan penghematan yang sama.

Gambar 13-9 Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) untuk Produksi
Gambar 13-9 Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) untuk Produksi

RINGKASAN DAN KESIMPULAN KASUS

Siklus produksi terdiri dari empat aktivitas dasar: desain produk, perencanaan dan penjadwalan produksi, operasi produksi, dan akuntansi biaya. Perusahaan dapat secara terus-menerus berinvestasi dalam TI untuk meningkatkan efisiensi ketiga aktivitas pertama tersebut. Akan tetapi, agar sebuah usaha bisa mendapatkan semua manfaat dari perubahan-perubahan ini, modifikasi terkait harus dilakukan atas bagian akuntansi biaya dari SIA.

Bahkan, setelah menyelesaikan kunjungan keliling di pabrik, Elizabeth Venko diyakinkan bahwa beberapa perubahan besar dibutuhkan untuk sistem akuntansi biaya AOE. Contohnya, walaupun operasi produksi di AOE sebagian besar otomatis, biaya overhead pabrik masih dialokasikan berdasarkan jam tenaga kerja langsung. Hal ini menyebabkan distorsi biaya produk karena perbedaan kecil antara jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk merakit setiap bagian. 


Materi sebelum dan sesudahnya silahkan cek

  1. Tinjauan sejarah mengenai Siklus produksi
  2. AKTIVITAS-AKTIVITAS SIKLUS PRODUKSI pada Sistem Informasi Akuntansi
  3. Jenis-jenis Sistem Akuntansi Biaya dalam Sistem Informasi Akuntansi
  4. Tujuan, Ancaman, Dan Prosedur Pengendalian untuk siklus produksi
  5. Ketidakefisienan Dalam Operasi Produksi Juga Mengakibatkan Kenaikan Beban
  6. Kebutuhan Informasi Siklus Produksi Dan Model Data Sistem Informasi Akuntansi
  7. Manfaat dari sistem activity-based costing-ABC dalam Sistem Informasi Akuntansi
  8. Cara Membaca diagram E-R dalam Sistem Informasi Akuntansi
  9. Manfaat model data serta Ringkasan Dan Kesimpulan Kasus Sistem Informasi Akuntansi

Elizabeth memutuskan bahwa jalan keluarnya adalah melakukan lebih dari hanya mengubah dasar alokasi. Sebagai gantinya, AOE akan mengimplementasikan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas. Beberapa pool biaya berbeda akan digunakan untuk mengakumulasi biaya overhead, dan penggerak biaya yang tepat akan diidentifikasi untuk digunakan dalam pembebanan biaya ke produk rertentu. Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, termasuk pembicaraan dengan kontroler dari perusahaan lain yang baru-baru ini mengimplementasikan sistem ABC, Elizabeth yakin bahwa perubahan ini akan mengatasi masalah AOE berkaitan dengan penetapan harga produk dan keputusan bauran produk. Sebagai tambahan,  laporan yang dibuat oleh sistem ABC akan lebih adil menyajikan tindakan supervisor pabrik.

Elizabeth juga memutuskan bahwa dua perubahan besar dibutuhkan dalam laporan yang dihasilkan SIA. Pertama, data mengenai semua biaya yang berkaitan dengan pengendalian kualitas, bukan hanya yang melibatkan pengerjaan ulang dan pembuangan saja yang harus dikumpulkan. Kedua, laporan kinerja harus meliputi ukuran keuangan  dan nonkeuangan.

Ann Brandt menyadari bahwa kedua perubahan ini akan membutuhkan desain ulang database siklus produksi AOE. Berdasarkan pengalamannya terdahulu sewaktu mendesain ulang sistem informasi pendapatan dan pengeluaran AOE, Ann merasa bahwa hal ini dapat dicapai dengan baik melalui pembangunan model data yang hampir sama dengan yang diperlihatkan dalam Gambar 13-8.

Elizabeth dan Ann menyajikan rencana mereka untuk pertemuan eksekutif berikutnya. LeRoy Williams puas bahwa perubahan-perubahan memang diarahkan pada keluhannya tentang sistem informasi siklus produksi AOE saat ini. Linda Spurgeon, mendukung proposal tersebut dan setuju untuk mendanai perubahan yang dibutuhkan.

Peter Wu, wakil direktur utama bagian sumber daya manusia, juga terkesan dengan rencana Elizabeth dan Ann. Bahkan, dia membiarkan pertemuan tersebut membentuk kerja sama untuk mengubah sistem informasi siklus manajemen sumber daya manusia/penggajian di AOE.

Post a Comment

Berkomentar sesuai dengan judul blog ini yah, berbagi ilmu, berbagi kebaikan, kunjungi juga otoriv tempat jual aksesoris motor dan mobil lengkap

Lebih baru Lebih lama