Facebook SDK

1.    Sumber dana, Penggunaan dan Pengendalian Keuangan

Pokok bahasan ini bermaksud agar para pembina UMKM dapat meningkatkan kompetensi pebisnis UMKM, khususnya usaha mikro dan usaha kecil dengan lebih memfokuskan pada aspek bagaimana mengelola keuangan. Uang merupakan darah bagi kehidupan bagi semua kegiatan bisnis. Salah satu aspek penting adalah mengelola keuangan. Dalam manajemen keuangan ada yang memerlukan fokus perhatian, yaitu:
(1) Aspek sumber dana,
(2) Perencanaan dan penggunaan dana,
(3) Pengawasan/pengendalian keuangan.



Ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu: Dana yang berasal dari dalam perusahaan disebut pembelanjaan internal. Penggunaan dana ini merupakan cara yang paling mudah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dana bisnis, sebab hanya tinggal mengambil dana yang sudah tersedia. Oleh karena sumber dana intern bisanya sangat terbatas, maka dalam penggunaannya harus diperhatikan tentang biaya kesempatan (opportunity cost), yaitu peluang yang  hilang akibat penggunaan lain atau penerimaan  yang  seharusnya  diterima  tetapi  hilang  akibat  penggunaan sumber-sumber  tersebut.  Misalnya,  bunga  dana  milik  sendiri  atau  sewa gedung  milik  sendiri  yang  seharusnya  diterima,  hilang  akibat  dana  atau gedung tersebut digunakan dalam bisnis. Bunga atau sewa yang seharusnya diterima oleh pemiliknya tersebut seharusnya dihitung sebagai biaya bisnis.

Ada tiga jenis sumber dana internal yang dapat dijadikan sumber keuangan di antaranya:
(a) Penggunaan dana usaha.
(b) Penggunaan cadangan.
(c) Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan.

Dana yang berasal dari luar perusahaan, disebut pembelanjaan eksternal. Sumber dana eksternal mencakup:
a. Dana dari pemilik atau penyertaan. Dalam perusahaan harus ada pemisahan yang tegas antara dana milik pribadi atau pembelanjaan sendiri (misalnya saham) dengan dana milik perusahaan.
b.   Dana  yang  berasal  dari  utang/pinjaman  baik  jangka  pendek  maupun jangka   panjang,   atau   disebut   pembelanjaan   asing.   Sumber   dana ekstern  di  antaranya  kredit   jangka  pendek  (kredit rekening  koran, kredit  penjual/pembeli,  aksep)  dan  kredit   jangka  panjang  (hipotek, obligasi, kredit bank, dan kredit dari negara lain).
c.   Dana bantuan program pemerintah pusat dan daerah.
d.  Dana dari teman atau keluarga yang ingin menanamkan modalnya.
e.   Dana Ventura, yaitu dana dari perusahaan yang ingin menginvestasikan dananya pada perusahaan kecil yang memiliki potensi.
Pada Gambar dapat dilihat alur sumber dana dan penggunaannya.
Pada Gambar dapat dilihat alur sumber dana dan penggunaannya.

2.    Perencanaan Keuangan dan Penggunaan Dana

Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam merancang penggunaan biaya, yaitu:
a.   Biaya awal,
b.   Proyeksi/rancangan   keuangan,   yang   mencakup:  
      (a)   Neraca   harian (balance sheet).
      (b) Laporan laba rugi (income statements).
      (c) Laporan arus kas (cash flow statements),
c.   Analisis pulang pokok (break-even analysis).

Biaya awal (start-up cost), adalah biaya yang dipcrlukan ketika perusahaan akan berdiri. Biaya awal perusahaan yang baru berdiri pada umumnya meliputi:

a.   Biaya awal yang tidak terduga (unik),
b.   Biaya administrasi (gaji karyawan dan peralatan kantor),
c.   Biaya (sewa) bangunan,
d.   Biaya asuransi,
e.   Biaya tambahan atau biaya secara umum.

Sebagai ilustrasi bagi perusahaan baru, perkiraan keseluruhan biaya awal perusahaan atau perkiraan biaya perusahaan yang diperlukan dapat  dilihat pada Tabel 3.1.
Kegiatan
Estimasi Biaya
1. Produksi
a. Pengembangan Suatu Prototipe
b. Disain Produk Akhir
c. Peralatan untuk Pabrikasi
d. Material untuk pabrikasi e. Biaya Tenaga Kerja
f. Pembelanjaan Eksploitasi (tambahan)
g. Biaya Hidup Wirausaha
Total .................................................................................

2. Pemasaran

a. Riset Pemasaran
b. Promosi dan Periklanan
c. Peralatan Pendukung untuk pemasaran
d. Pengeluaran untuk staf penjualan dan jaringan distribusi
e. Pengeluaran untuk membantu penjualan
f. Pengeluaran untuk instalasi dan penyajian produk
Total .................................................................................

3. Operasi Usaha Secara Umum

Total .................................................................................

4. Estimasi Pengeluaran

a. Pengembangan Produk
b. Pemasaran dan distribusi
c. Operasional Usaha
JUMLAH KESELURUHAN..............................................

Rp ...............................
Rp ............................... Rp ............................... Rp ............................... Rp ............................... Rp ............................... Rp ............................... RP ...............................


Rp ............................... Rp ............................... Rp ............................... Rp ...............................

Rp ............................... Rp ............................... RP ...............................

RP ............................... Rp ...............................
Rp ...............................
Rp ............................... Rp ...............................
Tabel 3.1 Estimasi Biaya Awal Usaha Baru

3.    Pengawasan/Pengendalian keuangan

Untuk melakukan pengawasan/pengendalian keuangan harus berdasarkan verifikasi dari catatan-catatan tranksasi keuangan dan salah satu aspek penting dalam pengawasan keuangan dan mengendalikannya dilakukan berdasarkan laporan   keuangan.   Untuk   dapat   memahami   laporan   keuangan   harus memahami terlebih  dahulu  beberapa  pengertian  dasar  penyusunan  laporan keuangan.

Sebagai contoh kasus. Suatu usaha mikro (bisnis rumahan) yang mengembangkan usahanya, dimana diluar perkiraan semula terjadi permintan akan produk atau jasa karena mulai dikenal dan ternyata telah laku dipasar.

Mengingat begitu banyak permintaan, juga  memerlukan tambahan pekerja baru yang terlatih. Masalah ini terjadi pada sebagian besar usaha mikro dan kecil  atau  bisnis  rumahan  yang  dikembangkan  di  rumah  dengan  skala produksi yang tidak terlalu besar. Dengan kemampuan manajemen yang yang dipelajari sambil jalan banyak masalah masalah usaha mikro dan kecil sebenarnya dapat dipecahkan jika menerapkan pembukuan yang benar pada bisnis tersebut Jika setiap usaha mikro atau kecil menerapkan sistem akun- tansi,  maka  seorang  pengusaha  akan segera  mempunyai  banyak  data dari laporan keuangan bisnis yang dikelolanya. Misalnya, berapa keuntungan yang diperolehnya, berapa tambahan modal yang dicapai dan juga bagaimana keseimbangan hak dan kewajiban yang dimiliki.

Dengan begitu setiap keputusan yang akan diambil didasarkan pada kondisi konkret keuangan yang terlaporkan secara komplit karena memang itulah tujuan akuntansi. Bukan hanya berdasar kesan bahwa bisnisnya berkembang maju. Masalah yang dihadapi oleh pengusaha mikro dan kecil karena belum menyusun rencana bisnisnya, karena tidak memiliki catatan keuangan dan aset yang dimilikinya.

Post a Comment

Berkomentar sesuai dengan judul blog ini yah, berbagi ilmu, berbagi kebaikan, kunjungi juga otoriv tempat jual aksesoris motor dan mobil lengkap

Lebih baru Lebih lama