Facebook SDK

EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO

STANDAR KOMPETENSI

Memahami Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Ekonomi

KOMPETENSI DASAR

4.1. Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro
4.2. Mendeskripsikan masalah yang dihadapi pemerintah dibidang ekonomi

MATERI PEMBELAJARAN

Pengertian Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Perbedaan Ekonomi Mikro dengan Ekonomi Makro
Masalah yang dihadapi pemerintah 
Kebijakan Pemerintah dalam mengatasi permasalahan di bidang ekonomi

Pengertian Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro

Ekonomi Mikro mengupas ilmu ekonomi dari sudut pandang ‘kepentingan unit-unit ekonomi terkecil’
Misalnya membahas :
  •  perilaku rumah tangga konsumen
  •  perilaku rumah tangga produsen
  •  dan perilaku pasar secara individual

Ekonomi Makro mengupas perilaku perekonomian sebagai suatu ‘keseluruhan’ (agregat) dan mengabaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh unit-unit individu.

Perbedaan Ekonomi Mikro dengan Ekonomi Makro

Analisis bersifat bagian-bagian / unit terkecil
Titik berat analisis :
 » cara mewujudkan efisiensi
  » cara mencapai kepuasan
Cakupan permasalahan :
Δ teori produksi
Δ biaya produksi
Δ perilaku konsumen
Δ perilaku produsen 
Δ struktur pasar
Δ teori konsumsi
Δ teori distribusi
Δ elastisitas
Δ penawaran seorang konsumen
Δ penawaran seorang produsen

Analisis bersifat menyeluruh (agregat)
Titik berat analisis :
 » faktor yg menentukan tingkat     kegiatan ekonomi suatu negara
 » Masalah-masalah utama perekonomian
 » Peran pemerintah mengatasi masalah ekonomi
Cakupan permasalahan :
Δ Pendapatan Nasional
Δ pertumbuhan ekonomi
Δ inflasi
Δ kebijakan ekonomi pemerintah 
Δ Neraca Pembayaran
Δ pengangguran
Δ Pendapatan per kapita
Δ permintaan seluruh konsumen
Δ penawaran seluruh produsen

Masalah yang dihadapi Pemerintah (Indonesia)

  • Pengangguran yang relatif tinggi
  • Inflasi
  • Neraca pembayaran Internasional
  • Kurs (Nilai Tukar Rupiah) yang tidak stabil
  • Pertumbuhan Ekonomi
  • Kemiskinan
  • Ketimpangan Distribusi Pendapatan

PENGANGGURAN

Ketenagakerjaan di Indonesia merupakan masalah klasik di satu sisi kelebihan angkatan kerja dan di sisi lain kesulitan mencari tenaga kerja yang trampil dan produktif Pengangguran menjadi beban tenaga kerja produktif Bila tingkat ketergantungan semakin besar akan berdampak persoalan sosial, politik, dan meningkatnya kriminalitas. Tingkat produksi menurun, pertumbuhan ekonomi melambat dan tingkat kesejahteraan masyarakat turun.

INFLASI (Menurunnya nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing)

Pengendalian inflasi penting agar tidak tinggi dan dalam kondisi stabil

Inflasi yang tinggi berdampak :
 Pendapatan Riil masy. terus turun sehingga standar hidup turun

Inflasi yang tidak stabil berdampak :
Kondisi yang tidak pasti (uncertainty) bagi dunia usaha dalam mengambil keputusan. 

Pengalaman menunjukkan inflasi yang tidak stabil mengakibatkan masy. Kesulitan dlm berkonsumsi, berinvestasi, dan berproduksi. Akibat selanjutnya ‘menurunkan pertumbuhan ekonomi’ Jika tingkat inflasi dalam negeri lebih tinggi dari negara lain, dampaknya:  Tingkat suku bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif dan memberikan tekanan pada nilai mata uang dalam negeri

NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL (NPI)

Yang menjadi sorotan dalam NPI adalah ‘Neraca Transaksi Berjalan’ (current account), yaitu merupakan gabungan antara Neraca Perdagangan (ekspor – impor) dan Neraca Jasa yang mencakup jasa faktor produksi dan jasa non faktor produksi
Neraca Pembayaran dapt DEFISIT jika ?     
Neraca Pembayaran dapat SURPLUS jika ?   

KURS (Nilai Tukar Mata Uang)

Seperti halnya inflasi, kestabilan kurs sangat penting
Jika kurs tidak stabil akan mengganggu roda perekonomian negara, hal ini dikarenakan pelaku ekonomi kesulitan dalam mengambil keputusan ekonominya.

Coba ingat peristiwa krismon (krisis moneter) tahun 1997
Th 1997 -> US $ 1 = Rp4.650,-  => US $ 1 = Rp8.025,-
Th 1998 -> US $ 1 = Rp7.100,-  => US $ 1 = Rp9.595,-
Th 2001 -> US $ 1 = Rp10.400,-

Coba hitung: jika pada tahun 1997 perusahaan mempunyai hutang 
US $ 100.000 yang jatuh tempo tahun 2001, berapa rupiah yang harus dia bayarkan? Dan hitung selisihnya.

Pertumbuhan Ekonomi

dapat diartikan  suatu keadaan perekonomian yang menunjukkan adanya kenaikan (pertumbuhan) PDB (Produk Domestik Bruto)

Pemerintah berusaha menciptakan iklim perekonomian yang prospektif untuk memacu pertumbuhan perekonomian, tetapi banyak masalah yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi tidak optimal, diantaranya kombinasi produksi yang terbatas. Misalnya ingin menciptakan swa-sembada beras tetapi tidak didukung dengan produksi komoditas pengganti beras, akibatnya selalu kekurangan produksi beras

KEMISKINAN


Siapa yang mau jadi orang miskin ?
INGAT !! Kemiskinan adalah dekat dengan KEKUFURAN

Apa saja penyebab kemiskinan ?
 jumlah penduduk yang besar
 banyaknya pengangguran
 keterbatasan kemampuan SDM dan SD Modal
 kondisi keamanan tidak kondusif
 tidak stabilnya perekonomian
 tingkat inflasi yang tinggi
 distribusi pendapatan yang tidak merata
 dll

KETIMPANGAN PENDAPATAN

Seperti syair lagu 
“yang kaya makin kaya…., 
yang miskin makin miskin …”
Tanya kenapa hal ini terjadi ?
Sistem distribusi pendapatan dari si kaya kepada si miskin tidak baik. 
Dengan cara apa pendistribusiannya?
Pajak 
 subsidi


KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI MASALAH PEREKONOMIAN

  • KEBIJAKAN FISKAL
Yaitu kebijakan pemerintah yang dilakukan dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran negara
Kebijakan ini diambil untuk menstabilkan ekonomi, memperluas kesempatan kerja, mempertinggi pertumbuhan ekonomi, dan keadilan dalam pemerataan pendapatan. Caranya dengan : menambah atau mengurangi ? PAJAK dan SUBSIDI
  • KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan yang diambil oleh Bank Sentral untuk MENAMBAH atau MENGURANGI jumlah uang yang beredar di masyarakat

tujuannya :
a. menjaga stabilitas ekonomi
b. menjaga stabilitas harga
c. meningkatkan kesempatan kerja
d. memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran

Caranya dengan :
1. Kebijakan Pasar Terbuka (Open Market Policy)
2. Kebijakan Diskonto (Discount Policy)
3. Kebijakan Cadangan Kas (Cash Ratio Policy)
4. Kebijakan Kredit Selektif
5. dan kebijakan lain yang dipandang paling sesuai dengan keadaan

  • KEBIJAKAN NON-FISKAL & NON-MONETER
Selain dari kedua kebijakan di atas, pemerintah dapat melakukan kebijakan :
a. Mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan
b. mendorong peningkatan efisiensi
c. mengembangkan infra struktur
d. mengeluarkan peraturan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih kondusif

Post a Comment

Berkomentar sesuai dengan judul blog ini yah, berbagi ilmu, berbagi kebaikan, kunjungi juga otoriv tempat jual aksesoris motor dan mobil lengkap

Lebih baru Lebih lama