Jenis perlakuan akuntansi bagi penjualan cicilan
2. Metode Cicilan (Installment Method)
1. Metode pemulihan biaya (Cost Recovery Method)
Contoh : PT. Automobile mempunyai kesepakatan dengan pembeli (Caimera) untuk menjual satu unit mobil Enzo Ferrari seharga Rp. 6.600.000.000,-, mobil tersebut memiliki harga perolehan bagi PT. Automobile sebesar Rp. 5.000.000.000,- secara angsuran dengan masa pembayaran 30 bulan dengan uang muka Rp. 600.000.000,- dan angsuran tetap (annuity) Rp. 200.000.000,- per bulan, maka perhitungannya adalah sebagai berikut :
Harga perolehan (at cost) Enzo Ferrari 5.000.000.000
Pemulihan Biaya (cost recovery) :
Uang Muka (DP) 600.000.000,-
Angsuran 200jt x 22 bulan 4.400.000.000,- 5.000.000.000
--------------------------------------------------------
Pengakuan Laba Kotor :
(30 bulan – 22 bulan Cost Recovery) = 8 bln @ Rp. 200.000.000,- 1.600.000.000,-
Jadi, selama 22 bulan pertama sejak pembelian, PT. Automobile harus mengakui penerimaan pembayaran dari Caimera sebagai cost recovery, baru memasuki bulan ke-23 sampai ke-30, pembayaran dari Caimera diakui sebagai realisasi laba kotor (gross profit realization).
2. Metode Cicilan (Installment Method)
Dari contoh PT. Automobile :
Komposisi antara harga jual terhadap costs :
Harga jual = uang muka+angsuran 30@Rp 200jt
= 600.000.000 + 6.000.000.000
= 6.600.000.000
Harga Perolehan (Costs) 5.000.000.000
Persentase laba kotor terhadap harga jual :
1.600.000.000 : 6.600.000.000 x 100% 24.24%
Persentase harga perolehan (costs) terhadap Harga Jual :
5.000.000.000 : 6.600.000.000 x 100% 75.76%
100%
Jadi, setiap kali menerima angsuran pembayaran dari Caimera, PT. Automobile akan melakukan perhitungan sebagai berikut :
Angsuran Tiap Bulan :Rp. 200.000.000 terdiri dari :
- Pengakuan atas harga perolehan (Cost Recovery) Rp. 200.000.000 x 75.76% = Rp. 151.520.000,-
- Pengakuan atas laba kotor (Gross Profit Recovery) Rp. 200.000.000 x 24.24% = Rp. 48.480.000,-
Penjualan Cicilan pada Perusahaan Real Estate
Contoh Kasus : PT. S adalah perusahaan real estate, sejak tanggal 1 Januari 2005 memulai usahanya dengan menjual tanah kavling siap bangun. Pada tanggal tersebut, salah satu kavling yang berukuran 600 m pada Nona Bela. Adapun data keuanganm yang relevan dengan transaksi itu sebagai berikut :
Harga jual tanah Rp. 200.000.000 100%
Harga Perolehan (at costs) Rp. 120.000.000 60%
Laba kotor penjualan tanah Rp. 80.000.000 40%
Uang muka yang diterima pada tanggal 1 Januari 2005 sebesar Rp. 60.000.000,-
Pada kontrak telah disepakati bahwa nona Bela akan membayar cicilan tetap yang setiap tahunan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember, sepanjang 10 tahun dengan tingkat suku bunga 16%. Adapun penentuan besarnya uang yang harus dibayar oleh Bela setiap tahunnya sebagai berikut :
- Faktor annuity untuk n=10 dengan interest 16% adalah 4.833
- Jika X adalah besarnya angsuran (annuity), maka :
4.833 X = Jumlah utang pokok (Harga jual – uang muka)
4.833 X = Rp. 200.000.000 – 60.000.000
4.833 X = Rp. 140.000.000
X = Rp. 28.968.000,- Peride akuntansi dari PT. S per 31 Desember.
Posting Komentar
Berkomentar sesuai dengan judul blog ini yah, berbagi ilmu, berbagi kebaikan, kunjungi juga otoriv tempat jual aksesoris motor dan mobil lengkap