Oleh:
Cahyaningtyas Ria Uripi1), Wisnu Wijayanto1)
E-mail: cahyaurry@yahoo.co.id
1) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Wijayakusuma
Perkembangan usaha dengan menggunakan sistem waralaba di Purwokerto saat ini dan dimasa mendatang mempunyai prospek yang baik dan semakin pesat kemajuannya karena dapat menjanjikan manfaat yakni bagi pemberi waralaba (franchisor) maupun penerima waralaba (franchisee), dan manfaat bagi konsumen di Purwokerto untuk mendapatkan jaminan produk yang bermutu serta kesempatan berusaha dan lapangan kerja baru bagi angkatan kerja di Purwokerto.
Banyaknya waralaba makanan lokal yang muncul saat ini juga akan meningkatkan daya beli dan perubahan gaya hidup masyarakat Purwokerto. Namun tidak semua waralaba makanan lokal ini bisa bertahan lama, beberapa franchisee memilih memutuskan kontraknya dengan franchisor karena banyak hal, salah satunya adalah ketidakpuasan terhadap hubungannya dengan franchisor. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kepuasan hubungan tersebut, yaitu :
a. Trust
Trust adalah keyakinan bahwa kata-kata dan janji partnernya dapat diandalkan dan dapat memenuhi kewajibannya dalam sebuah hubungan (Ndubisi,2007). Menurut Morgan & Hunt (1994) trust adalah komponen pokok dalam hubungan pertukaran, ketika satu pihak memiliki keyakinan terhadap partner dalam pertukaran. Penelitian yang dilakukan oleh Halimi et al (2009) menemukan bahwa relationship marketing berpengaruh pada relationship satisfaction.
Bisnis waralaba ini tertuang dalam perjanjian bisnis waralaba, oleh karena itu franchisee harus mempunyai rasa percaya kepada franchisor bahwa hak-haknya akan terpenuhi dan franchisor akan memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian. Dalam konteks hubungan bisnis waralaba, menurut Dickey et al. (2007) trust dibagi menjadi dua, yaitu percaya akan kemampuan franchisor dan percaya akan kejujuran franchisor.
Dalam hubungan bisnis waralaba, agar merasa nyaman maka antara franchisee dengan franchisor harus saling percaya agar tidak menimbulkan resiko dan keragu-raguan (Grace and Wright, 2011). Ketika franchisee mempunyai keyakinan bahwa janji franchisor dapat diandalkan dan dapat memenuhi kewajibannya dalam sebuah hubungan, franchisor sangat peduli dalam memberikan layanan yang aman, selalu menepati janji yang diberikan, selalu konsisten dalam menyediakan kualitas layanan dan merasa dihormati franchisor, maka akan berdampak pada penilaian positif franchisee terhadap keseluruhan aspek dari franchisor.
b. Communication
Communication adalah kemampuan perusahaan untuk menyediakan informasi yang tepat waktu dan dipercaya (Ndubisi, 2007). Naoui & Zaiem (2010) mendefinisikan komunikasi sebagai persepsi tentang sejauh mana perusahaan berinteraksi dengan partnernya secara teratur dengan cara yang hangat dan pribadi. Interaksi tersebut tercermin dalam perasaan keakraban dan persahabatan.
Sedangkan menurut Taleghani (2011) komunikasi didefinisikan sebagai dialog interaktif antara perusahaan dan partnernya, yang berlangsung selama tahap pra-penjualan, tahap penjualan, tahap mengkonsumsi, dan tahap pasca konsumsi. Kemampuan franchisor untuk dapat memberikan informasi yang dapat dipercaya dan tepat waktu, memberikan informasi yang dapat dipercaya, memberikan informasi yang cepat ketika meluncurkan produk baru, memberikan informasi tepat waktu dan informasi yang selalu akurat akan meningkatkan kepuasan hubungan antara franchisee dengan franchisor.
c. Conflict handling
Ndubisi (2007) mendefinisikan conflict handling sebagai penanganan konflik untuk menghindari kemungkinan konflik, menyelesaikan konflik yang nyata sebelum mereka menciptakan masalah, dan mendiskusikan solusi terbuka ketika masalah timbul. Sedangkan Dwyer et al (1987) mendefinisikan conflict handling sebagai kemampuan perusahaan untuk meminimalkan konsekuensi negatif yang nyata dan potensi konflik.
Dalam konteks waralaba, menurut Weaven et al (2010) konflik bisa bersumber dari franchisee atau franchisor. Pada saat kedua belah pihak tidak bisa memenuhi kewajibannya sesuai perjanjian waralaba yang telah disepakati maka konflik akan muncul. Menurut Spinelli and Birley (1998) bahwa konflik antara franchisee dengan franchisor bisa bersumber dari pihak ketiga atau kondisi pasar, dan ini akan menimbulkan ketidakpuasan. Ketika franchisor mrmpunyai kemampuan mencegah konflik dan menyelesaikan konflik dengan baik maka akan berakibat pada hubungan yang saling memuaskan antara franchisee dengan franchisor.
d. Support System
Support System adalah dukungan yang dibutuhkan dan mewadai yang diberikan oleh perusahaan kepada stakeholder (Berndt ,2009). Penelitian Dant and Petterson tahun 1990 menemukan bahwa franchisor yang memberikan bantuan dan dukungan secara berkelanjutan, akan dinilai lebih baik oleh franchisee dibanding dengan franchisor yang tidak memberikan bantuan dan dukungan.
Hasil penelitian Roh and Yoon (2009) pada bisnis franchise es krim di Korea menemukan bahwa faktor yang paling mempengaruhi kepuasan hubungan franchisee adalah dukungan bisnis dari franchisor, yaitu berupa dukungan pembelian secara sentral dari franchisor. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang kriteria waralaba menyebutkan bahwa dalam waralaba harus ada dukungan yang berkesinambungan.
Pembinaan yang diberikan pemberi waralaba dilaksanakan secara berkesinambungan, termasuk melakukan pengendalian evaluasi terhadap bisnis yang dilakukan penerima waralaba. Menurut Chong (2011) bahwa support system dari franchisor akan menciptakan nilai yang menguntungkan yang akan berdampak pada kualitas hubungan antara franchisee dengan franchisor dan selanjutnya akan mengakibatkan kepuasan dalam hubungan antara franchise dengan franchisor.
Mohd (2005) menemukan beberapa faktor yang dapat menyebabkan kegagalan bisnis waralaba, yaitu : keserakahan franchisee, sikap franschisee, buruknya dukungan dari franchisor, konflik dengan franchisor, lokasi bisnis yang tidak memadai. Hasil penelitian Hnuchek et al (2013) pada bisnis waralaba makanan dan minuman di Thailand menemukan bahwa franchisor perlu meningkatkan dukungan dan bantuan kepada franchisee agar franchisee termotivasi untuk terus melanjutkan hubungan bisnis waralaba.
e. Franchise Brand Image
Menurut Keller (1993) Brand Image adalah persepsi tentang suatu merk yang ada pada ingatan manusia. Franchise brand image merupakan upaya yang dilakukan perusahaan agar nama merknya baik dan terkenal (Berndt,2009). Franchise brand image dalam bisnis waralaba merupakan coorporate brand, yang merupakan aset intangible yang sulit untuk ditiru.
Ketika konsumen membeli produk perusahaan, mereka tidak hanya membeli produk tapi juga menerima satu set nilai dari perusahaan. Franchise brand image yang positif tidak hanya akan membantu memenangkan persaingan, tapi juga mendorong konsumen untuk melakukan pembelian kembali. Pengenalan atau pengakuan merek (brand recognition) oleh konsumen adalah faktor utama yang mendasari franchisee untuk terlibat dalam sebuah waralaba. Franchice brand image adalah faktor yang dapat memberikan kepuasan hubungan bagi franchisee.
Zachary et al. (2011) menyatakan bahwa franchisor perlu menciptakan sebuah merek franchise yang menarik dan berbeda dari yang lain dan menonjolkan identitas mereka agar menarik calon pewaralaba (franchisee). Sehingga peran merek franchise adalah untuk menarik franchisee, karena franchisor akan bersaing dengan franchisor lain dalam memasarkan bisnis mereka pada franchisee. Merek ini akan membedakannya dengan franchisor lain.
Kepuasan Hubungan Franchisee Terhadap Franchisor Waralaba Makanan Lokal.
Dari hasil pengisian kuisioner sejumlah 32 penerima waralaba makanan lokal di Purwokerto, telah dilakukan analisis deskripif untuk mengetahui distribusi frekuensi jawaban responden dari daftar pertanyaan tentang variabel Trust, Communication, Conflict Handling, Support Service, Franchise Brand Image dan Relationship Satisfaction. Distribusi jawaban
Standar kategori penilaian jawaban responden
Skala Interval Kategori
1,00 – 2,20
2,21 – 3,40
3,41 – 4,60
4,61 – 5,80
5,81 – 7,00
Sangat Rendah/ Tidak baik Rendah/ Kurang baik Cukup/ Cukup baik Tinggi/ Baik
Sangat tinggi/ Sangat baik
Posting Komentar
Berkomentar sesuai dengan judul blog ini yah, berbagi ilmu, berbagi kebaikan, kunjungi juga otoriv tempat jual aksesoris motor dan mobil lengkap