Facebook SDK

PENGERTIAN VALIDITAS dan RELIABILITAS

Ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah angket/kuesioner, yakni keharusan sebuah angket untuk Valid dan Reliabel. Angket dikatakan valid jika pertanyaan yang terdapat di dalam angket mampu mengungkap  sesuatu yang akan di ukur oleh angket tersebut. Misal: kepuasan kerja seorang karyawan, kepuasan nasabah dalam menerima pelayanan bank, kepuasan konsumen dalam menggunakan kartu provider, maka jika kepuasan tersebut di ukur menggunakan angket maka angket yang digunakan harus mampu secara tepat mengungkap tingkat kepuasan.


Analogi dalam penjelasan validitas adalah timbangan untuk beras tidak bisa (tidak valid) untuk menimbang beratnya emas/perhiasan. Mengapa? Karena selisih 1 gram pada emas akan terasa sangat berarti, dibanding selisih 1 gram pada beras (pasti diabaikan). Sehingga timbangan emas hanya valid untuk menimbang emas dan timbangan beras hanya valid untuk menimbang beras.

Jenis Validitas

Ada tiga jenis validitas secara umum, yakni:
 Face Validity, berhubungan dengan kemampuan sebuah pertanyaan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur. Jika ada pertanyaan “seberapa mampu anda melakukan kegiatan promosi untuk meningkatkan penjualan di perusahaan anda?” yang harus menjawab atau menilai adalah ahlinya atau pimpinan karyawan yang bersangkutan di perusahaan.
 Construct Validity, berhubungan dengan kemampuan sebuah pertanyaan satu atau beberapa pertanyaan dalam mengukur sebuah konstrak tertentu. Misal: “apakah butir pertanyaan A, B, dan C telah mampu mengukur sebuah konstrak  Y ?”. Jawaban dapat di uji menggunakan analisis faktor atau uji korelasi.
 Criterion Validity, mengukur sebuah pendapat yang berasal dari partisipan yang berbeda, misal: sebuah pertanyaan di berikan kepada dua kelompok responden, yakni: berpendidikan tinggi dan berpendidikan rendah.

Pengertian Reliabilitas

Suatu angket dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil atau tidak berubah dari waktu ke waktu. Jadi uji reliabilitas sebenarnya untuk mengukur konsistensi jawaban responden.  Validitas berhubungan dengankeakuratan sebuah kuesioner, sedangkan reliabilitas berkaitan dengan konsistensi jawaban kuesioner.

Pengukuran reliabilitas ada dua cara:
 Repeated Measure, dengan cara ini seseorang disodori pertanyaan yang sama dalam waktu berbeda, kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya, teknik ini sudah jarang digunakan karena boros waktu dan tenaga.
 One Take Measure, responden hanya disodori angket satu kali saja, kemudian hasil jawaban diperbandingkan dengan hasil jawaban pertanyaan lain.

Bentuk Angket

Ada dua bentuk angket yang umum digunakan dalam penggalian data kepada responden, yakni: 
  • Bentuk Terbuka, untuk jenis ini responden bebas menuliskan jawaban atas pertanyaan yang disodorkan kepadanya, jawaban ditulis pada tempat yang telah disediakan.
  • Bentuk Tertutup, responden tidak bebas memberikan jawaban secara tertulis namun responden dalam menjawab pertanyaan harus memilih jawaban yang telah disediakan dalam angket. Memilih jawaban sesuai persepsi/sikap yang ada sesuai dengan pandangannya.

Tujuan Uji Validitas dan Reliabilitas

Pada prinsipnya kedua uji di atas, berisi sebuah proses yang bertujuan untuk mengkur butir-butir pertanyaan/pernyataan yang ada dalam sebuah angket, apakah isi angket (butir pertanyaan) sudah valid dan reliabel. Jika butir pertanyaan sudah valid dan reliabel maka butir-butir tersebut sudah mampu mengukur faktornya. Langkah selanjutnya adalah apakah faktor-faktor sudah valid mengukur konstraknya.

Analisis dimulai dengan menguji reliabilitas lebih dahulu, baru di ikuti dengan uji validitas. Jika angket secara keseluruhan tidak reliabel maka angket tersebut juga tidak valid. Butir pertanyaan yang tidak valid di ubah susunan kalimatnya atau ditata ulang letaknya, baru kemudian dilakukan pengujian ulang. Butir yang tidak valid harus di buang dan diganti oleh butir pertannyaan lain, misal: jika ada 14 butir pertanyaan, kemudian terbukti hanya 9 saja yang valid maka 5 butir pertanyaan lainnya harus dikeluarkan/dibuang dari dalam angket atau ganti dengan butir pertanyaan lain.

Contoh Ilustrasi

Untuk mengetahui bagaimana sikap konsumen terhadap kualitas kartu seluler, perusahaan provider mengukur kualitas pelayanan dengan pendapat konsumen yang menggunakan kartu seluler yang dijualnya.

Contoh Faktor dan Butir Dalam Penyusunan Angket

Faktor kualitas pelayanan disusun dalam 6 butir pertanyaan untuk mengukur pendapat konsumen pengguna kartu seluler, misal:
  • Butir 1: “apakah anda setuju dengan tarif murah yang diberikan oleh provider kami ?”
  • Butir 2 : “apakah anda setuju bahwa tarif percakapan kartu seluler kami lebih murah dibanding kartu seluler provider lain ?”
  • Butir 3 : “setujukah anda bahwa kartu seluler kami memiliki kualitas suara jernih bila digunakan dalam berkomunikasi ?”
  • Butir 4 : “kartu seluler kami, selain memiliki kualitas suara yang jernih juga memiliki kehandalan dalam berkomunikasi karena nyaris tidak ada gangguan yang berarti ?”
  • Butir 5 : “kartu seluler kami memiliki kecepatan yang sangat baik dalam berkomunikasi via jaringan internet”
  • Butir 6 : “apakah anda setuju, bahwa kartu seluler kami relatif tidak ada gangguan yang berarti saat anda menggunakan dalam keperluan apa saja?”
Jawaban butir pertanyaan menggunakan metode Likert 5 skala dengan bentuk jawaban:
1 = Sangat tidak setuju 2 = tidak setuju
3 = kurang setuju 4 = setuju
5 = sangat setuju
Sebelum di edarkan secara resmi, lebih dahulu angket tersebut di uji validitas dan reliabilitasnya dalam bentuk pre-test dengan jalan menyebarkan kepada minimal 30 orang responden. Tujuannya adalah untuk menguji apakah ke-enam butir pertanyaan sudah valid dan reliabel untuk mengukur faktor kualitas pelayanan.

Uji Faktor

Prosedur uji faktor terhadap butir jawaban responden yang diberikan 30 orang responden adalah:
  1. Masukkan data jawaban ke dalam SPSS data editor.
  2. Pilih menu > Analyze > Scale > Reliability Analysis
  3. Masukkan semua variabel, yaitu butir 1 sampai butir 6 ke dalam kotak Items yang ada sebelah kanan
  4. Klik tombol <Statistics> untuk menampilkan kotak dialog statistic.
5. Pada bagian Descriptives for, aktifkan ketiga pilihan yang ada, yaitu : Item, 
  Scale, Scale if Item deleted 
6. Tekan tombol <Continue> untuk kembali ke kotak dialog
7. Tekan OK untuk memulai memproses data.

Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat disajikan sebagai berikut:
Bagian pertama di atas, berisi info mengenai nilai reliabilitas total ke enam butir pertanyaan yang telah di uji reliabilitasnya, angka yang tertera adalah : 0,815
Dasar pengambilan keputusan adalah:
  1.  jika α positif dan α > 0,7 maka butir atau variabel tersebut reliabel
  2.  jika α positif tetapi α < r tabel maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel
Keputusan adalah:
Terlihat  Î± adalah positif dan lebih besar dari r tabel (0,815 > 0,507), maka butir-butir di atas adalah reliabel, atau dengan kata lain jawaban yang diberikan oleh responden adalah konsisiten.
Karena angket sudah terbukti reliabel maka langkah selanjutnya melakukan uji validitas per butir pertanyaan. Angka 0,7 di atas disebut sebagai koefisien Cronbach Alpha.
Uji Validitas dilakukan dengan langkah2 sebagai berikut:

 Menentukan hipotesis
Ho : Skor butir tidak berkorelasi positif dengan skor faktor
Ha : Skor butir berkorelasi positif dengan skor faktor
 Uji validitas adalah uji satu arah, karena hipotesis menunjukkan arah 
     tertentu yaitu positif. 
 Nilai r tabel adalah : 0,507
 Nilai koefisien validitas masing-masing butir dapat dilihat pada kolom ‘Corrected Item-Total Correlation’

 Pengambilan keputusan:
Dasar pengambilan keputusan adalah:
  •  Jika r butir positif dan r > r tabel maka butir atau variabel tersebut valid.
  •  Jika r butir negatif dan r < r tabel  maka butir atau variabel tsb tidak valid
  •  Jika r butir negatif dan r > r tabel maka butir atau variabel tsb tidak valid.
keputusan
Setelah dilakukan pengujian hipotesis, baik untuk uji reliabilitas dan uji validitas, dapat disimpulkan bahwa enam butir pertanyaan yang ada pada angket terbukti reliabel dan valid. Artinya butir pertanyaan telah mampu menjelaskan faktor

Uji Validitas Menggunakan Analisa Faktor

Selain menggunakan korelasi seperti yang telah di contohkan di atas, uji validitas dapat juga dilakukan dengan analisis faktor.  Sbb :
  1. Dari data yang sama maka
  2. Klik menu > Analyze > Data reduction > Factor
  3. Pada kotak variables, masukkan enam butir variabel
  4. Klik pilihan <Extraction>, pada pilihan Extrac, pilih number of factor, dan masukkan angka 1. hal ini berarti proses factoring akan menghasilkan satu faktor saja.
  5. Tekan Continue kemudian tekan OK untuk mulai memproses data
  6. Hasil uji akan tampak seperti tampilan berikut:
Angka yang ada pada tabel sebelah adalah angka yang menunjukkan nilai korelasi  butir pertanyaan tertentu dengan faktor yang telah terbentuk. Butir dianggap valid jika angka koefisien yang tampak nilainya > 0,5. berdasar tampilan output analisa, seluruh butir memiliki angka koefisien > o,5. hal ini membuktikan bahwa seluruh (enam) butir pertanyaan dianggap valid.

Penggunaan analisa faktor pada dasarnya akan menghasilkan kesimpulan yang sama dengan penggunaan menu reliability analysis seperti yang di bahas sebelumnya, Cuma bedanya proses analisa berlangsung hanya satu kali/satu tahap saja.

Post a Comment

Berkomentar sesuai dengan judul blog ini yah, berbagi ilmu, berbagi kebaikan, kunjungi juga otoriv tempat jual aksesoris motor dan mobil lengkap

Lebih baru Lebih lama