Penyusunan strategi marketing bertitik tolak dari analisis kebutuhan konsumen dan sumber - sumber yang tersedia dalam organisasi. Dari kedua titik tolak tersebut, kemudian dipadukan dengan sumber-sumber dan lingkungan eksternal organisasi. Supaya pelayanan terhadap kebutuhan tersebut dapat memuaskan kebutuhan konsumen, diperlukan suatu adonan ataupun ramuan strategi untuk menunjang keberhasilannya
Setiap organisasi marketing memiliki sumber - sumber yang sangat kritis untuk kelangsungan hidup organisasi itu. Kadangkala sumber-sumber itu jauh dari mencukupi untuk melaksanakan tugas-tugas organisasi yang bersangkutan, guna mencapai tujuan-tujuan yang diembannya untuk para pemegang saham, pemerintah, masyarakat umum
Sumber-sumber intern maupun ekstern dengan kendala unsur-unsur lingkungan yang tak dapat dikendalikan mempengaruhi penampilan organisasi marketing. Khusus untuk sumber - sumber intern, organisasi marketing menguasainya dan cara penggunaannya ditentukan oleh manajemen organisasi yang bersangkutan. Sumber ini menentukan corak dari perencanaan strategi marketing untuk memenuhi keinginan pasar atau segmen pasar yang menjadi sasaran. Suatu kelangkaan sumber-sumber intern atau penggunaan secara semena-mena akan sangat membatasi kegiatan marketing suatu organisasi.
Jelasnya, keberhasilan marketing sangat tergantung pada kebijakan dan keputusan manajemen suatu perusahaan. Demikian pula mengenai penggunaan sumber - sumber ekstern, merupakan keputusan manajemen atas perkembangan efektivitas, dengan memperhatikan sumber- sumber intern maupun kendala - kendala unsur lingkungan. Misal di Indonesia, perusahaan rokok Sampoerna menggunakan transportasi sendiri untuk distribusi rokoknya keseluruh daerah pemasaran, dan tidak mempercayakan kepada perusahaan pengangkutan lainnya.
Jadi meskipun organisasi marketing secara langsung tidak menguasai sumber-sumber ekstern itu, namun dapat mempengaruhi jasa-jasa yang ditawarkan oleh sumber - sumber ekstern tersebut
Kegiatan marketing suatu organisasi dibatasi oleh unsur-unsur lingkungan. Ikhtiar manajemen suatu organisasi marketing untuk mencapai pasar yang menjadi sasaran atau segmen berarti, mengkombinasikan dan memobilisir sumber-sumber intern dan ekstern, dengan menyesuaikan pada kendala-kendala unsur-unsur lingkungan untuk merumuskan suatu kegiatan marketing. Kegiatan marketing yang berpangkal tolak dari konsep marketing strategis, demi untuk memahami kebutuhan para konsumen dalam hubungannya dengan unsur-unsur lingkungan, berwujud variabel - variabel yang dapat dikendalikan, yang dipilih dan kemudian dipadu untuk meliput suatu pasar yang menjadi sasaran. Perpaduan variabel-variabel yang dapat dikendalikan oleh suatu organisasi marketing yang dimobilisasi untuk memenuhi kebutuhan suatu golongan konsumen, disebut “ Adonan Pemasaran / Marketing Mix “
Merupakan suatu kumpulan alat dari marketing yang pada hakikatnya merupakan fungsi -fungsi dari marketing. Variabel - variabel itu terdiri dari Product ( produk ), Price ( harga ), Place ( distribusi ), Promotion ( promosi ) yang umumnya dikenal dengan istilah 4P’s
Merupakan tugas utama dari organisasi marketing untuk memilih adonan / bauran yang tepat, agar kebutuhan para konsumen dapat dipuaskan seoptimal mungkin, dalam suatu lingkungan yang berlaku. Variabel - variabel yang dapat dikendalikan sangat banyak, sehingga menjadi tugas yang sulit dari manajemen marketing suatu organisasi untuk memilih suatu adonan / bauran yang tepat, untuk pasar yang tepat dan waktu yang tepat. Dengan demikian variabel-variabel itu dapat memberikan dampak yang optimal terhadap pasar yang dituju. Peranan adonan marketing ( marketing mix ) sangat menentukan dalam perumusan strategi pemasaran. Sebab dengan demikian dapat dirumuskan variabel-variabel manakah yang paling dominan, sehingga kesempatan - kesempatan di suatu pasar dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin
NEW PRODUCT DEVELOPMENT AND THE PRODUCT LIFE CYCLE
Tahapan-tahapan dalam Product Development and The Product Life Cycle, meliputi :
1. INTRODUCTION STAGE
2. GROWTH STAGE
3. MATURITY STAGE
4. DECLINE STAGE
PENGEMBANGAN PRODUK BARU ( NEW PRODUCT DEVELOPMENT )
Pada saat dilakukan pengembangan produk baru terjadi peningkatan cost yang tidak tertutup oleh revenue, sehingga dalam tahap ini belum tampak adanya profit bahkan perusahaan mengalami rugi.
Setiap produk selalu muncul melalui siklus hidup / life cycle. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor berikut :
> Adanya perubahan selera konsumen
> Adanya kemajuan teknologi
> Adanya persaingan
Dengan pembuatan Product Life Cycle / PLC berarti perusahaan menghadapi beberapa tantangan antara lain :
1. Untuk menemukan produk baru sebagai pengganti produk yang mengalami tahap penurunan / decline stage di dalam PLC
2. Bagaimana mengelola produk pada saat tertentu secara optimal
Dengan PLC ini maka product manager dapat mengetahui perkembangan produk pada tiap-tiap tahap PLC
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Perusahaan dapat memperoleh produk baru dengan 2 cara pokok :
DENGAN PENGAMBIL-ALIHAN / ACQUISITION, meliputi membeli seluruh perusahaan atau membeli hak patent saja ataupun membeli hak lisensinya saja
PENGEMBANGAN PRODUK BARU, melalui penelitian dan pengembangan di dalam perusahaan sendiri, yaitu di dalam Dept. Litbang / Research and Development
Yang dimaksud NEW PRODUCT adalah :
> Produk yang sama sekali baru
> Perbaikan Produk / Product Improvement
> Perubahan Produk / Product Modification
> Merk Baru
PRODUCT LIFE CYCLE |
PROSES PENGEMBANGAN PRODUK BARU DAN SIKLUS HIDUP PRODUK
Tahap-tahap yang dilalui dalam rangka proses pengembangan produk baru meliputi, antara lain :
> PENCIPTAAN / PENEMUAN IDE-IDE
> PENYARINGAN IDE
> PENGEMBANGAN & PENGUJIAN
> PENGEMBANGAN MARKETING STRATEGY UNTUK PRODUK BARU
PRODUCT LIFE CYCLE
Product Life Cycle dapat dikelompokkan dalam 4 tahapan :
1. INTRODUCTION STAGE
Di dalam tahap ini profit negatif atau rendah sekali, karena jumlah penjualan sedikit, sehingga biaya yang tinggi yang disebabkan oleh sulitnya distribusi serta promosi yang cukup besar tidak tertutup oleh hasil penjualan
Ciri-ciri dalam Introduction Stage antara lain :
a . Pesaing tidak seberapa banyak
b. Usaha penjualan ditujukan pada pembeli-pembeli yang telah siap membeli, biasanya pada golongan yang berpenghasilan tinggi / high income group
c. Tingkat harga cenderung tinggi, yang disebabkan karena : cost yang tinggi dan tingkat produksi rendah, teknologi proses produksi belum sempurna, perlu margin yang tinggi untuk mendukung biaya promosi yang cukup tinggi
2. GROWTH STAGE
Bila produk baru dapat memberi kepuasan pada pasar, maka jumlah penjualan mulai meningkat dengan pesat
Ciri-cirinya :
a. Pesaing-pesaing baru mulai masuk ke pasar, karena tertarik dengan prospek peningkatan volume penjualan
b. Kesempatan produksi besar-besaran
c. Harga cenderung mantap atau turun sedikit
d. Margin laba meningkat sampai puncaknya kartena biaya promosi didukung oleh volume penjualan yang cukup besar biaya produksi per unit turun lebih cepat daripada penurunan harga
Posting Komentar
Berkomentar sesuai dengan judul blog ini yah, berbagi ilmu, berbagi kebaikan, kunjungi juga otoriv tempat jual aksesoris motor dan mobil lengkap