Pengertian Penggabungan Usaha Secara Fisik
Penggabungan Usaha (business combination) adalah suatu penyatuan dua atau lebih badan usaha yang independent dalam upaya untuk mendirikan suatu badan usaha yang baru.Pada dasarnya arah integrasi dari penggabungan usaha adalah :
- Integrasi secara horizontal adalah kegiatan integrasi atau penggabungan berbagai perusahaan yang berasal dari suatu industri yang sama.
- Integrasi secara vertical adalah kegiatan integrasi atau penggabungan berbagai jenis usaha/industri yang masing-masing mempunyai hubungan dalam proses produksi.
- Konglomerasi adalah kegiatan integrasi atau penggabungan dari berbagai jenis usaha/industri yang tidak mempunyai hubungan atau kaitan antara satu dengan yang lainnya. Cenderung untuk tujuan diversifikasi usaha.
Menurut Beams (2003), beberapa factor yang mendorong perusahaan melakukan penggabungan usaha adalah :
- Keuntungan dari sisi biaya
- Meminimalisasi resiko
- Memperpendek waktu tunda bagi kegiata operasional
- Menghindari pengambilalihan secara paksa
- Penguasaan aktiva tidak berwujud
- Faktor-faktor lain
PERLAKUAN AKUNTANSI BAGI PENGGABUNGAN USAHA SECARA FISIK
Metode yang digunakan untuk menentukan perlakuan akuntansi bagi penggabungan usaha secara fisik adalah :Metode Penggabungan Kepentingan (pooling of interest)
Metode ini pada dasarnya berpedoman pada asumsi bahwa suatu penggabungan usaha adalah upaya untuk menggabungkan semua potensi yang ada dari seluruh perusahaan yang bergabubg sehingga perlakuan akuntansinya adalah dengan mengakumulasikan semua aktiva bersih dengan berdasar pada nilai bukunya masing-masing.Metode Pembelian (by purchase)
Metode ini memandang suatu penggabungan usaha adalah suatu upaya dari perusahaan yang bergabung untuk mengakumulasikan semua aktiva bersih dengan prinsip bahwa perusahaan yang baru terbentuk dari hasil penggabungan usaha ini harus memperhitungkan nilai wajar (fair values) dari aktiva bersih perusahaan yang terlibat dalam penggabungan usaha sehingga dimungkinkan adanya revaluasi terhadap aktiva bersih tersebut.APLIKASI METODE BY PURCHASE DALAM PENGGABUNGAN USAHA SECARA FISIK
Integrasi secara fisik dengan Menggunakan Metode By Purchase Perolehan Kepentingan Dengan Kompensasi Kas
PT. Harfa pada tanggal 1 Januari 2006 menginvestasikan kas Rp. 17.000.000,- untuk mengambil alih semua aktiva bersih dari PT. Grafika. Neraca per 31 Desember 2005 dari PT. Grafika segera sebelum proses akuisisi adalah sebagai berikut :
PT. Grafika
Neraca Per 31 Desember 2005
Nilai Buku
|
Nilai Wajar
| |
Aktiva Lancar Bangunan-Net Tanah | Rp. 5.000.000 10.000.000 3.000.000 | Rp. 5.000.000 15.000.000 5.000.000 |
Total Aktiva
| Rp. 18.000.000 | Rp. 20.000.000 |
Utang Modal Saham Laba Ditahan | Rp. 2.000.000 9.000.000 7.000.000 | Rp. 2.000.000 |
Total Ekuitas
| Rp. 18.000.000 |
Cost of Acquisition (Rp. 17.000.000) dikurangi nilai wajar dari aktiva bersih sebesar Rp. 23.000.000 (Rp. 25.000.000 – Rp. 2.000.000) akan menimbulkan aktiva bersih yang nilainya lebih besar dari nilai investasi dengan selisih sebesar Rp. 6.000.000. Selisih ini dapat dikompensasikan pada non-monetary assets, yaitu bangunan dan tanah dengan komposisi sebagai berikut :
Bangunan = Rp. 15.000.000 : 20.000.000 x 6.000.000 = Rp. 4.500.000
Tanah = Rp. 5.000.000 : 20.000.000 x 6.000.000 = Rp. 1.500.000
Rp. 6.000.000
Jurnal yang dibuat oleh PT. Harfa sebagai perusahaan yang mengakuisisi adalah :
Aktiva Lancar 5.000.000
Bangunan 10.500.000
Tanah 3.500.000
Utang 2.000.000
Kas 17.000.000
(untuk membukukan akuisisi pada PT. Grafika dimana nilai gedung diperhitungkan
Rp. 15.000.000 – 4.500.000, sedangkan nilai tanah diperhitungkan sebesar Rp. 5.000.000 – 1.500.000
Integrasi Secara Fisik dengan Menggunakan Metode By Purchese – Perolehan Kepentingan dengan Kompensasi Saham dari Perusahaan yang Masih Eksis
Contoh kasus : PT. Maggarai akan memberikan kompensasi berupa 1 lembar sahamnya dengan nilai nominal Rp. 15.000/lbr untuk setiap 2 lembar saham PT. Mangga Dua. Nilai nominal saham PT. Mangga Dua adalah Rp. 5.000/lbr, sedangkan harga pasar saat itu di lantai bursa efek untuk PT.Manggarai diperdagangkan dengan kisaran harga Rp. 50.000 s.d. Rp. 52.000/lbr. Nilai wajar dari saham PT. Manggarai disepakati sebesar Rp. 48.000/lbr. Neraca dari kedua perusahaan sebelum dilakukan penggabungan usaha adalah sebagai berikut :
PT. Manggarai dan PT. Mangga Dua
Neraca Per 1 Januari 2006 (dalam ribuan rupiah)
PT. Manggarai
|
PT. Mangga Dua
| |||
Nilai Buku
|
Nilai Buku
|
Nilai Wajar
| ||
Kas dan Piutang | 250.000 | 180.000 | 170.000 | |
Persediaan | 260.000 | 116.000 | 146.000 | |
Tanah | 600.000 | 120.000 | 400.000 | |
Bangunan | 800.000 | 1.000.000 | 1.600.000 | |
Akumulasi Depresiasi Bangunan | (300.000) | (400.000) | (600.000) | |
Peralatan | 180.000 | 120.000 | 140.000 | |
Akumulasi Depresiasi Peralatan | (90.000) | (40.000) | (80.000) | |
Total Aktiva
| 1.700.000 | 1.096.000 | ||
Kewajiban Lancar | 200.000 | 150.000 | 150.000 | |
Utang Obligasi 9%, jatuh tempo 1/1/2016 | ||||
Utang bunga dibayar setengah tahunan | ||||
30 Juni dan 31 Desember | 400.000 | 331.179 | ||
Modal Saham, nilai nominal Rp. 15.000/lbr | ||||
50.000 lbr. | 750.000 | |||
Modal Saham, nilai nominal Rp. 5.000/lbr | ||||
60.000 lbr. | 300.000 | |||
Tambahan Modal Disetor | 400.000 | 100.000 | ||
Laba Ditahan | 350.000 | 146.000 | ||
Total Ekuitas
| 1.700.000 | 1.096.000 | ||
Tingkat pengembalian dari obligasi sejenis di pasar | ||||
adalah 12%, sehingga utang obligasi akan diperhitungkan | ||||
saat ini sebagai berikut : | ||||
a. Nilai saat ini dari utang obligasi adalah : | ||||
n = 20 periode, I = 6% | ||||
0,3118 x Rp. 400.000.000 = Rp. 124.720.000,- | ||||
b. Nilai saat ini dari annuited bunga adalah : | ||||
n = 20 periode, I = 6% | ||||
11,46992 x Rp. 18.000.000 = Rp. 206.459.000,- | ||||
c. Total nilai sekarang dari utang obligasi adalah : | ||||
Rp. 124.720.000 + Rp. 206.459.000 = Rp. 331.179.000,- | ||||
Jurnal yang dibuat PT. Manggarai untuk membukukan transfer aktiva bersih dari PT. Mangga Dua adalah :
Kas dan Piutang 170.000.000
Persediaan 146.000.000
Tanah 400.000.000
Bangunan 1.000.000.000
Peralatan 60.000.000
Pengurangan Nilai Obligasi 68.821.000
Goodwill 145.179.000
Utang Lancar 150.000.000
Utang Obligasi 400.000.000
Modal Saham (30.000lbr@Rp. 15.000) 450.000.000
Tambahan Modal Disetor 30.000lbr@ Rp. 33.000) 990.000.000
(untuk membukukan akuisisi aktiva bersih dari PT. Mangga Dua dengan Kompensasi penerbitan saham sendiri)
Neraca dari PT. Manggarai segera setelah terjadinya penggabungan usaha (merger) dengan PT. Mangga Dua adalah sebagai berikut :
PT. Manggarai
Neraca 1 Januari 2006
Aktiva Kas dan Piutang Persediaan Tanah Bangunan Akumulasi Depresiasi Bangunan Peralatan Akumulasi Depresiasi Peralatan Goodwill | 420.000.000 406.000.000 1.000.000.000 1.800.000.000 ( 300.000.000 ) 240.000.000 ( 90.000.000 ) 145.179.000 | |
Total Aktiva
| 3.621.179.000 | |
Kewajiban dan Ekuitas Utang Lancar Utang Obligasi Dikurangi : Potongan Obligasi Modal Saham (80.000lbr outstanding dengan Nilai nominal Rp. 15.000/lbr) Tambahan Modal Disetor Laba Ditahan | 400.000.000 ( 68.821.000 ) | 350.000.000 331.179.000 1.200.000.000 1.390.000.000 350.000.000 |
Total Kewajiban dan Ekuitas
| 3.621.179.000 |
Posting Komentar
Berkomentar sesuai dengan judul blog ini yah, berbagi ilmu, berbagi kebaikan, kunjungi juga otoriv tempat jual aksesoris motor dan mobil lengkap