1. Analisis Aspek Ekonomi
Hal-hal yang perlu dianalisis dalam aspek ekonomi saat menyusun SKB mencakup manfaat proyek terhadap perekonomian nasional dan sosial, serta berbagai hambatan yang dapat menghambat pembangunan ekonomi.
A. Manfaat Proyek bagi Perekonomian
Proyek yang direncanakan harus dievaluasi berdasarkan kemampuan untuk memberikan dampak positif, antara lain:
- Membuka lapangan kerja baru;
- Memberdayakan sumber daya nasional;
- Menghasilkan dan menghemat devisa negara;
- Mendorong pertumbuhan industri terkait;
- Memenuhi kebutuhan masyarakat;
- Meningkatkan pendapatan nasional.
B. Hambatan-hambatan yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Proyek
Berbagai kendala yang mungkin dihadapi dalam implementasi proyek antara lain:
- Iklim yang tidak mendukung, khususnya dalam sektor agribisnis;
- Kualitas sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) yang terbatas, berakibat pada rendahnya produktivitas;
- Kekurangan modal (capital), yang dapat berdampak buruk terhadap penyelesaian dan keberlanjutan proyek;
- Ketidakstabilan nilai tukar mata uang (kurs);
- Tingginya tingkat suku bunga bank;
- Kondisi sosial, politik, dan keamanan nasional yang kurang stabil.
2. Analisis Aspek Lingkungan
Analisis aspek lingkungan dalam SKB mengacu pada Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), yang disusun oleh konsultan AMDAL. Di Indonesia, AMDAL telah dikenal sejak tahun 1985 dan berfungsi untuk menganalisis dampak suatu proyek terhadap lingkungan hidup.
Tujuan utama dari AMDAL adalah untuk menjaga kualitas lingkungan agar tidak rusak akibat keberadaan proyek. Beberapa contoh dampak pencemaran lingkungan yang dapat terjadi adalah:
- Tercemarnya Kali Surabaya akibat pembuangan limbah industri;
- Hutan yang gundul akibat penebangan liar dan illegal logging;
- Pencemaran udara di Gresik oleh zat amonia akibat kebocoran saluran PT. Petro Kimia.
Bidang usaha yang membutuhkan AMDAL dalam pendiriannya, sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. KEP-11/MENLH/3/94 tanggal 19 Maret 1994, meliputi:
- Industri pertambangan dan energi (misalnya batu bara, PLTA, PLTD);
- Sektor kesehatan (rumah sakit, industri farmasi);
- Pekerjaan umum (waduk, irigasi, jalan raya/tol);
- Agribisnis (tambak > 59 ha, pertanian > 5.000 ha, perkebunan > 10.000 ha);
- Pariwisata dan telekomunikasi (hotel, lapangan golf, tempat rekreasi);
- Lahan transmigrasi (> 3.000 ha);
- Industri berat (semen, kimia, baja, baterai, kayu, galangan kapal, pesawat terbang, dll);
- Sektor perhubungan (pelabuhan);
- Perdagangan (> 5 ha);
- Pertahanan dan keamanan (pangkalan laut/udara, pusat latihan tembak, nuklir);
- Kehutanan (Taman Safari, HPH).
AMDAL vs ANDAL
- AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) adalah studi yang mengevaluasi dampak penting suatu kegiatan terhadap lingkungan.
- ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) merupakan telaahan mendalam mengenai dampak yang dapat ditimbulkan oleh suatu kegiatan yang direncanakan.
Dampak tersebut dapat berupa perubahan lingkungan yang mendasar akibat kegiatan yang dilakukan.
Aspek AMDAL
Menurut PP No. 29 Tahun 1986 Pasal 6, AMDAL merupakan komponen penting dalam studi kelayakan suatu rencana kegiatan. Oleh karena itu, proyek tertentu tidak dapat dimulai sebelum AMDAL diselesaikan dan disetujui oleh pihak yang berwenang.
PP No. 51 Tahun 1993 merupakan penyempurnaan ketentuan dasar pengelolaan lingkungan hidup serta beberapa keputusan menteri yang terkait (Kep-11/MENLH/3/94 dan Kep-12/MENLH/3/94).
Landasan Utama:
- Memperhatikan kemampuan daya dukung lingkungan di sekitar lokasi proyek;
- Mengelola penggunaan sumber daya alam secara bijaksana dengan perencanaan, pemantauan, dan pengendalian yang tepat;
- Meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif proyek.
Dengan analisis ini, proyek tidak hanya akan memberi manfaat bagi perekonomian nasional dan sosial, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan, yang menjadi aspek penting dalam perencanaan jangka panjang.
Ekonomi nasional dan pembangunan berkelanjutan adalah tujuan utama dalam setiap proyek besar yang melibatkan analisis aspek ekonomi dan lingkungan.
POTENSI SUMBER PENCEMARAN
POLUTAN INDUSTRI
PENILAIAN ASPEK FINANSIAL
Aspek finansial atau keuangan dalam suatu proyek perlu dianalisis secara menyeluruh, dengan fokus pada beberapa hal berikut:
- Rencana Biaya Proyek (Cost of Project)
- Peramalan Keuangan (Forecasting)
- Penilaian Investasi (Investment Valuation)
- Analisis Sensitivitas (Sensitivity Analysis)
- Untuk proyek pengembangan, penting juga dilakukan analisis finansial yang mencakup analisis rasio dan arus kas (cash flow analysis). Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan selama beberapa tahun terakhir, sebelum adanya proyek pengembangan.
1. ANALISIS KINERJA KEUANGAN EXISTING
Sumber informasi yang digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan meliputi laporan keuangan (financial statements), yang terdiri dari:
A. Neraca (Balance Sheet)
B. Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
C. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
Alat-alat analisis yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah:
A. Analisis Rasio (Ratio Analysis)
B. Analisis Arus Kas (Cash Flow Analysis)
Dengan pendekatan ini, kita dapat memperoleh pemahaman yang jelas mengenai kondisi keuangan perusahaan, yang pada gilirannya membantu dalam perencanaan investasi dan keputusan pengembangan lebih lanjut. Penilaian aspek finansial yang komprehensif, mencakup analisis rasio dan arus kas, menjadi dasar utama untuk menilai kinerja perusahaan dan merencanakan masa depan yang lebih stabil.
Posting Komentar
Berkomentar sesuai dengan judul blog ini yah, berbagi ilmu, berbagi kebaikan, kunjungi juga otoriv tempat jual aksesoris motor dan mobil lengkap